Buku ini selain menyuguhkan sejarah masyarakat Tionghoa Makassar yang selama ini baru sedikit mendapat perhatian dalam studi sejarah, juga merupakan studi pertama yang menyusun sejarah Tionghoa di Makassar secara global dari abad ke-17 hingga ke-20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Tionghoa di Makassar ternyata meninggalkan kekayaan jejak sejarah yang tersebar luas mulai dari kole…
Kerusuhan anti-Tionghoa Mei 1998 dapat dikatakan sebuah tonggak sejarah paling buruk dalam kehadiran orang Tionghoa di Indonesia. Peristiwa itu brutal, kejam, berdarah, dan tak berperikemanusiaan. Sepuluh tahun kemudian beberapa orang berkumpul untuk merenungkan peristiwa itu dan melihat apa-apa saja yang telah dicapai 'Setelah Air Mata Kita Kering'. Buku ini menyajikan bahasan yang menarik dan…
Buku ini menawarkan sebuah pendekatan baru dalam melakukan bisnis dan mengajarkan gaya kepemimpinan abad ke-21. Penggunaan paradigma dama dan kolaboratif demi keuntungan semua pihak adalah ajaran Laksamana Cheng Ho yang menjadi alternatif dari prinsip-prinsip persaingan yang agresif dan antagonis sebagaimana diajarkan dalam seni perang Sun Zi (Sun Tzu). Setiap profesi dan bisnis secara utuh …
Buku ini berkisah tentang pemukiman Tionghoa di Pulau Bangka, 'pulau timah' Indonesia, dari asal muasalnya di awal abad ke-18 hingga abad ke-20: Organisasi Tionghoa yang mengkhususkan diri dalam produksi bahan mentah, masuknya tenaga kerja asal Tiongkok dan pembentukan suatu komunitas Tionghoa secara bertahap adalah tema-tema pokok. Namun buku ini juga memberikan perhatian pada pengaruh berbaga…
Benarkah stereotip yang mengatakan bahwa golongan Tionghoa, sebagaimana dicitrakan oleh mesin propaganda Orde Baru, hanyalah sekumpulan oportunis yang menginginkan kekayaan tanpa prinsip dan tidak punya kepedulian apa pun terhadap masyarakat dan politik di sekitarnya? Buku ini mengingatkan kita kembali militansi komunitas Tionghoa. Banyak kenyataan sejarah yang ditutup-tutupi atau secara tak…
Di Pulau Bangka proses silang budaya dan pembauran antaretnis berlangsung dengan sangat unik. Disana dikenal istilah "thong ngin fan ngin jit jong", artinya Tionghoa maupun pribumi sama saja. Lebih dari 300 tahun lamanya etnis Tionghoa dan Melayu berbaur dan berinteraksi dengan harmonis. Buku ini memperkenalkan sosok masyarakat Tionghoa Bangka yang masih mempertahankan kultur dan tradisi. Ki…
Sebelum era kemerdekaan, peranakan Tionghoa, terpecah menjadi tiga kelompok dalam orientasi politik mereka, namun sokongan terhadap nasionalisme Indonesia merupakan aliran yang utama. Semangat nasionalisme Indonesia di antara peranakan Tionghoa lebih menguat setelah Indonesia merdeka. Mereka telah memberikan andil yang cukup besar dalam pembangunan Nasion Indonesia. Buku ini menghimpun hasi…
Buku ini menjadi sebuah karya yang memiliki kontribusi terhadap kajian Tionghoa khususnya di Singkawang. Kajiannya mengenai permukiman masyarakat Tionghoa Singkawang sangat komprehensif. Ia dengan lihai-nya mampu mengungkap sejarah awal masuknya orang Tionghoa di Singkawang, perkembangan sosial dan permukiman yang biasanya dikenal sebagai pecinan". Historisitas dalam buku ini memegang peranan p…
Ini merupakan buku serius pertama tentang orang Cina Khek di Singkawang, Kalimantan Barat. Dikerjakan selama 15 tahun, penulisnya siap dengan berbagai data. Ia menghimpun data seluk-beluk orang Cina di berbagai tempat di Indonesia, Singapura, dan Belanda. Ia juga terjun ke lapangan mewawancarai orang Cina Khek yang masih diliputi trauma terhadap konflik antara ABRI melawan Pasukan Gerilya Rakya…
Buku ini memperlihatkan tidak hanya perjalanan etnis Tionghoa di Indonesia, tetapi juga perjalanan hubungan antara Republik Raykat Tiongkok (RRT) dan Republik Indonesia dalam kurun waktu yang dipenuhi gejolak (1945-1967). Penelitian ini bersumber dari arsip Kementerian Luar Negeri RRT yang sempat dibuka untuk para sejarawan/peneliti diplomasi. Setelah lepas dari penjajahan Jepang dan pada ma…