Sejak abad X, Banten sudah dikenal sebagai imperium lada (piper Nigrum L.) di Asia Tenggara. Pada puncak kejayaannya, Banten telah memberi warna pada ekonomi maritim di jalur rempah dunia. Kini, warisan sejarah rempah dengan berbagai keunikan dan kekhasannya merupakan sumber daya budaya yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata dalam lingkar destinasi pariwisata dan daerah. Berbekal …
Greetings from Jakarta: Postcards of a Capital 1900-1950 is the most comprehensive visual record of Jakarta ever published covering the first half of the twentieth century which was also the last half century of colonial rule. Four hundred and sixty postcards from the author's own collection are brought together here to reveal a city that has largely vanished and is barely recognizable even to …
Surat-surat Banten merupakan sumber data paling akurat menjadi gerakan arus sejarah Banten pada awal abad ke-18 sampai awal abad ke-19, karena ditulis oleh pelaku sejarah dan ditulis pada saat peristiwanya terjadi. Meskipun demikian, dari pengamatan atas berbagai kajian tentang Banten, belum banyak peneliti yang memanfaatkannya. Buku Perang, Dagang, dan Persahabatan yang ada di hadapan Anda,…
"Dutch colonialism go to hell!" teriak spanduk yang digantungkan di pagar Kedutaan Belanda di Jakarta oleh para demonstran pada tahun 1960. Sejarah bersama dari Nederland dan Indonesia ditandai oleh pertarungan dan kontroversi. Yang Silam, Yang Pedas, Indonesia dan Belanda Sejak 1600 berkisah tentang masa silam bersama yang panjang ini. Pokok-pokok besar seperti penindasan kolonial, kekerasan, …
Agama Islam tidak dilahirkan di Indonesia, namun justru negara inilah yang memiliki penduduk muslim dengan jumlah terbesar di dunia. Bagaimanakah cara agama ini masuk dan berkembang di antara suku dan budaya yang beragam di nusantara? Fondasi pertanyaan ini kemudian menggerakkan Michael Laffan, Profesor Sejarah di Universitas Princenton, untuk meneliti proses tumbuh kembangnya Islam di Indonesi…
How should colonial film archives be read? How can historians and ethnographers use colonial film as a complement to conventional written sources? Sandeep Ray uses the case of Dutch colonial film in Indonesia to show how a critically, historically, and cinematically informed reading of colonial film in the archive can be a powerful and unexpected source—one that is more accessible than ever …
Admirers and critics of the Dutch Colonial regime alike conceded that one of its greatest strengths was its utilization of the Javanese aristocracy as a ruling elite. This book explains the nature and the values of that elite, and the ways in which its functions were gradually changed by Dutch pressure, Western education, and nationalist challenge. Dr. Sutherland argues that the features man…
This monograph is an expansion and comprehensive revision of the first section of my earlier programmatic essay, "The Development of the Javanese Economy: A Socio-Cultural Approach," issued in dittoed form by the Center for International Studies of the Massachusetts Institute of Technology in 1856 as document C/56-1 in their Economic Development Program series. This book is an attempt to app…
This pioneering volume traces the history of the region which became Indonesia from early to the present day in over three hundred specially drawn full-colour maps with a detailed accompanying text. In so doing, the Atlas brings fresh life to the fascinating and tangled history of this immense archipelago. Beginning with the geological and ecological forces which have shaped the physical form o…
Pulau-pulau dan pantai-pantai Asia Tenggara, dari Semenanjung Malaya, Indonesia, sampai Filipina--dalam buku ini diistilahkan "Nusantaria"--adalah kawasan kebudayaan maritim terbesar di dunia, dan sejak dulu menjadi pusat perdagangan dan pelayaran. Nusantaria merupakan satu kawasan dengan identitas budaya, bahasa, dan etnis Austronesia, bangsa pelaut dengan tradisi arung samudra yang membawa me…